Parafrasa

Awas! Terjemajahan Parafrasa kurang akurat sehingga kurang berguna untuk penerjemah Alkitab dan orang yang mau meneliti arti teks Alkitab yang sebenarnya.

  • Firman Allah Yang Hidup: FAYH diterbitkan oleh Kalam Hidup pada tahun 1976 dan “merupakan terjemahan langsung dari edisi bahasa Inggris The Living Bible karya Kenneth N. Taylor.” (Lihat informasi lebih lanjut.) Walaupun dikatakan ‘terjemahan langsung’ dari TLB, sebenarnya FAYH sering tidak seekstrim ‘parafrasa’ kalau dibandingkan dengan TLB. Untuk perbandingan yang menunjukkan bahwa FAYH sebagai parafrasa, lihat Kis. 4:27-28, Kis. 13:48, dan Rom. 8:28-29. TSI sering dianggap sejenis dengan FAYH. Namun anggapan itu sering muncul bukanlah karena penerjemahan TSI terlalu bebas, tetapi karena pilihan kata/kalimat (cara mengungkapkan) TSI sangat wajar, seperti FAYH.
  • J.B. Phillips NT: Penerjemah Phillips adalah pendeta dalam gereja Anglican di Great Britain yang hidup dari 1906-1982. Perjanjian Baru Phillips diterbitkan pada tahun 1958. Karena PB Phillips adalah seperti pelopor dalam jenis parafrasa, hasil terjemahannya tidak seekstrim yang muncul dikemudian hari. Salah satu ciri penerbitan Phillips adalah tidak memakai nomor-nomor setiap ayat, tetapi menerbitkannya dengan cara menggabungkan ayat menjadi satu alinea.

  • The Living Bible: TLB diterbitkan pada tahun 1971, dan diterjemahkan secara parafrasa oleh Kenneth N. Taylor. Inilah ceritanya tentang permulaan TLB (Wikipedia): “The children were one of the chief inspirations for producing the Living Bible. Our family devotions were tough going because of the difficulty we had understanding the King James Version, which we were then using, or the Revised Standard Version, which we used later. All too often I would ask questions to be sure the children understood, and they would shrug their shoulders—they didn’t know what the passage was talking about. So I would explain it. I would paraphrase it for them and give them the thought. It suddenly occurred to me one afternoon that I should write out the reading for that evening thought by thought, rather than doing it on the spot during our devotional time. So I did, and read the chapter to the family that evening with exciting results—they knew the answers to all the questions I asked!” Sebelum penerbitan PB dari TLB, “In 1962 Billy Graham received a copy of Living Letters – a paraphrase of the New Testament epistles and the first portion of what later became The Living Bible – while recuperating in a hospital in Hawaii. He was impressed with its easy readability, and he asked for permission to print 50,000 paperback copies of Living Letters for use in his evangelistic crusades. Over the next year he distributed 600,000 copies of Living Letters.” Pada waktu TLB diterbitkan, KJV masih digunakan namun sangat susah untuk dimengerti. Pada tahun tujuh-puluan (1970-1979) Ameriksa Serikat mengalami pembaruan rohani yang luar biasa. Pembaruan itu bukan karena penerbitan TLV, tetapi karena banyak muda-mudi menggunakan TLB. Oleh karena itu Bob Bratcher (pemimpin penerjemahan GNT) mengatakan bahwa TLB mengajar umat Tuhan di Amerika bahwa sudah baik untuk memiliki lebih dari satu versi Alkitab. Dalam PB, TLB mengikuti agak sama dengan semua terjemahan yang mengikuti Teks UBS, karena Kenneth Taylor mengikuti Amerikan Standard Version (1901) waktu dia melakukan parafrasanya. Karena sukses dari TLV, Taylor mendirikan Tyndale House Foundation, yang kemudian mensponsori terjemahan berdasarkan arti yang terpopuler, yaitu New Living Translation.